Mailing List sebagai Pembelajaran

01/11/2009 13:22

A.    Pendahuluan
Mailing List merupakan pengembangan e-mail yang memungkinkan seseorang untuk mengirim pesan kepada orang lain secara elektronik dengan menggunakan jasa layanan internet secara berantai.  Penggunaan Mailing List dapat memungkinkan terjadinya interaksi dengan orang lain saling memberikan informasi yang dibutuhkan dan memungkinkan terjadinya komunikasi untuk saling memberikan tanggapan atas informasi tersebut antar orang-orang yang terlibat dalam komunitas tersebut.
Mailing List tidak hanya terbatas kepada pengiriman surat (informasi) secara satu arah saja akan tetapi memungkinkan terjadinya komunikasi multi arah atas orang-orang yang ada dalam komunitas tersebut sehingga dapat digunakan sebagai forum diskusi secara elektronik.  Keunggulan Mailing List tersebut, dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang menyenagkan bagi siswa.  Penggunaan Mailing-List dalam pembelajaran memiliki keunggulan-keunggulan dikarenakan interaksi tidak perlu terjadi secara tatap muka langsung, dan setiap siswa dapat saling berinteraksi untuk mendiskusikan pokok bahasan yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran. Dengan keunggulan-keunggulanya, bagaimanakah Mailing List dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar?

B.    Pembahasan

Sumber belajar dalam proses pembelajaran dewasa ini tidak hanya terbatas pada buku, modul, slide, guru, maupun bahan-bahan cetakan yang lain, akan tetapi sumber belajar pada dasarnya meliputi semua yang ada di lingkungan kehidupan manusia dapat digunakan sebagai sumber belajar.  Dengan semakin berkembangnya kebudayaan dan teknologi, maka sumber belajar yang ada juga semakin berkembang dengan sendirinya, diantaranya adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melalui jaringan internet.
Mailing List, merupakan salah satu bentuk surat elektronik yang memiliki fungsi lebih dibandingkan dengan e-mail.  Melalui Mailing List memungkinkan terjadinya interaksi secara multi arah, Mailing List menyediakan fasilitas bagi   komunitas tertentu untuk saling tukar pendapata, informasi, dan berdiskusi melalui surat elektronik.  Penggunaan mailing list dapat memungkinkan terjadinya dialog yang sangat luas karena tidak dibatasi oleh ruang, gerak dan waktu. Dengan keunggulan-keunggulannya, mailing list memiliki kelayakan untuk digunakan sebagai sumber belajar.
Apabila melihat data, bahwa pengguna internet di Indonesia selama tahun 2008 mengalami kenaikan sekitar 100% dari tahun sebelumnya, mengindikasikan bahwa internet tidak lagi menjadi teknologi informasi yang asing akan tetapi sudah familiar pad kalangan siswa dan mahasiswa.  Indikasi tersebut juga dapat dilihat semakin banyaknya pendirian warung-warung internet di kota-kota besar maupun di kota kecil.   Kemudahan penggunaan internet tidak hanya dilakukan melalui warung-warung internet, dukungan teknologi pesawat hand phone yang banyak menyediakan fasilitas untuk browsing dan download juga memiliki sumbangan yang berarti terhadap penggunaan internet.  Dengan semakin mudahnya akses-akses internet tersebut, maka secara linear akan semakin banyak orang-orang (pelajar dan mahasiswa) yang menggunakan fasilitas e-mail.
Semakin banyaknya pengguna internet di kalangan pelajar dan mahasiswa, pada dasarnya  menjadi tantangan tersendiri bagi guru (dosen) untuk mengubah paradigma pembelajaran dengan memaksimalkan penggunaan e-mail sebagai sumber belajar yang dapat diandalkan.  Mailing List merupakan peningkatan fungsi e-mail yang tidak hanya terbatas pada pengiriman surat (informasi) secara  satu arah. Melalui Mailing-List dapat terbentuk satu komunitas yang memiliki kesamaan kepentingan dan permasalahan untuk membahas secara diskusi lewat media elektronik.  Keunggulan Mailing-List yang lain adalah, bahwa informasi yang diberikan dapat dilihat dan diakses oleh semua orang yang berada dalam komunitas tersebut.
Berbagai keunggulan yang dimiliki, Mailing List dapat digunakan sebagai sumber belajar karena memiliki kriteria ekonomis, praktis, sederhana, mudah diperoleh, fleksibel dan memiliki kesesuaian tujuan.  Pemanfaatan Mailing List sebagai sumber belajar  dapat terjadi apabila, dalam pembelajaran guru sudah mendasain sedemikian rupa sehingga proses interaksi dalam pembelajaran dapat terjadi antara siswa dengan sumber belajar tersebut.  Keterlibatan siswa secara langsung dalam diskusi melalui Mailing List akan berdampak kepada pengalaman siswa dalam membahas pokok kajian tertentu, sehingga apabila aktifitas siswa semakin tinggi dalam komunitas tersebut diharapkan siswa akan memiliki informasi dan pengetahuan yang lebih banyak.
Efektifitas penggunaan Mailing List sebagai sumber belajar, menuntut guru harus memiliki informasi yang banyak tentang penyedia layanan Mailing List (mail-reflector) yang sesuai dengan topik-topik bahasan mata pelajaran tertentu. Dengan infromasi mail reflector dapat memberi kemudahan siswa untuk mendaftarkan pada penyedia mailing list, maka pembelajar dapat menelaah berbagai masalah yang terkait dan pemecahannya yang disampaikan oleh pembelajar yang lain.  Masalah tersebut akan dicarikan solusi oleh pembelajar lain, bahkan oleh pengelola mailing list sendiri, atau mungkin ahli bidang tersebut dapat terlibat sehingga informasi yang diperoleh siswa benar-benar dapat dinikmati seluas-luasnya.

Keunggulan lain mailing list sebagai sumber belajar adalah tersedianya media dialog interaktif untuk sharing, dan untuk lebih meningkatkan efektifitas sumber belajar tersebut siswa dapat didorong untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada, hal ini bagi guru dapat membuat penilaian terhadap laporan akhir siswa atas hasil diskusi melalui mailing list tersebut.
Selain keunggulan-keunggulannya, pemanfaatan Mailing List sebagai sumber belajar juga memiliki kelemahan-kelemahan.  Tidak semua wilayah dapat memperoleh atau memiliki frasilitas penyedia layanan internet (warung internet) sehingga penggunaan Mailing List sebagai sumber belajar mungkin hanya dapat dinikmati oleh pelajar (siswa) yang berada di wilayah perkotaan.   Meskipun demikian maling list sebagai sumber belajar dapat memberikan konstribusi yang lebih baik dengan persyaratan-persyaratan tertentu.  Artinya penggunaan mailing list  sebagai sumber belajar harus dapat meminimalisisr dampak-dampak negatif yang mungkin timbul terhadap proses pembelajaran itu sendiri.

C.    Kesimpulan

Proses pembelajaran   dewasa ini tidak lagi dilakukan melalui tatap muka secara langsung dengan guru, dan menganggap guru sebagai satu-satunya sumber akan tetapi pengetahuan dan pengalaman belajar siswa akan semakin baik dan terbuka apabila pembelajaran dapat diperoleh dari aneka sumber, termasuk penggunaan mailing list sebagai sumber belajar.  Mailing list dapat dimanfaatkan sebagai wadah berinteraksi dan membentuk komunitas belajar bagi siswa sehingga mailing list layak untuk digunakan sebagai sumber belajar yang efektif dengan meminimalisir dampak negatif melalui desain pembelajaran yang dikembangkan.

—————

Back